Kisah Dibalik Gerbang Emas Tertutup Yerusalem

Yerusalem adalah kota kuno yang menyimpan sejarah, cerita, dan kepentingan yang luar biasa bagi banyak orang. "Gerbang Emas" yang tersegel di Yerusalem memiliki berbagai arti bagi berbagai agama dan orang-orang, dan kisah tentang bagaimana pintu gerbang paling Timur ke kota ini disegel merupakan salah satu warisan dalam sejarah dan nubuat-nubuat agama.
Sejarah Gerbang
Kota Tua Yerusalem dikelilingi oleh tembok besar yang memiliki delapan gerbang utama. Gerbang Timur, menghadap ke Bukit Zaitun, adalah unik, karena tertutup rapat. Ini dianggap sebagai gerbang tertua dari Kota Tua dengan waktu pembangunan bervariasi dari 520 AD (abad 6th) atau di tahun-tahun berikutnya di tengah abad 7th The "Golden Gate," (moniker ini diambil dari literatur Kristen), atau dalam bahasa Ibrani, Sha'ar Harachamimi—"Gate of Mercy," memberikan akses paling langsung ke apa yang akan menjadi wilayah kuil Yahudi. Karena ini adalah lokasi paling proksimal di mana Bait Suci pernah berdiri, orang-orang Yahudi akan berdoa di dekat gerbang ini untuk sedekat mungkin ke tempat tersuci. Gerbang dalam bentuknya yang sekarang disegel oleh Sultan Ottoman Suleiman di 1541. Wajah luar gerbang (seperti yang tersisa dari abad 16th), adalah pintu masuk ganda tertutup yang mengarah ke dua ruang berkubah.

Signifikansi Bagi Orang Yahudi
Detail literatur Yahudi bahwa ketika Mesias (pengantar yang dijanjikan dari bangsa Yahudi sebagaimana yang dinubuatkan dalam Alkitab Yahudi) tiba, ia akan memasuki Yerusalem melalui Gerbang Timur. Literatur Talmud juga mengacu pada gerbang ini sebagai Gerbang Shushan, karena arah Timurnya menuju kota Persia (sekarang Iran modern). Ada perdebatan mengenai apakah nama itu dimaksudkan untuk memberi penghormatan kepada pemimpin Persia, Cyrus, yang mengijinkan orang Yahudi untuk kembali ke Yerusalem pada abad XIX SM untuk membangun kembali Bait Suci. Selain itu, gerbang itu penting bagi orang Yahudi karena menurut tradisi, pada hari raya Yom Kippor (Hari Penebusan), seorang utusan Bait Suci dikirim melalui gerbang ini dengan seekor domba kurban ke padang gurun. Oleh karena itu, pintu gerbang memiliki makna historis dan tradisional bagi orang Yahudi, serta sisa indikator Mesias yang dimaksudkan untuk datang.
Signifikansi Bagi Orang Kristen
Dalam literatur Kristen, gerbang Timur Kota Tua, atau “Gerbang Emas,” adalah tempat di mana orang tua Maria bertemu setelah Kabar Sukacita. Dengan demikian, situs gerbang menjadi simbol dari kelahiran Yesus yang masih perawan. Lebih jauh lagi, teks-teks apokrif dalam kekristenan juga memerinci bahwa Yesus melewati gerbang yang sama ini pada hari Minggu Palma, memberi gerbang pentingnya mesianis.
Signifikansi Bagi Muslim
Bagi umat Islam, gerbang ini disebut sebagai Bab al-Dhahabi or Bab al-Zahabi (berarti Golden Gate atau kadang-kadang disebut sebagai Gerbang Kehidupan Abadi). Muslim juga menempatkan makna keagamaan di lokasi ini, karena beberapa orang percaya bahwa ini adalah situs penghakiman terakhir Allah dan tempat kebangkitan di masa depan.
Karena ketiga agama itu sangat penting di Golden Gate sehubungan dengan kejadian mesianis di masa lalu dan masa depan, situs ini tetap menjadi salah satu situs yang paling kaya sejarah dan kontroversial di Yerusalem.

Mengapa Gerbang itu Disegel?
Seperti yang disebutkan sebelumnya, gerbang Timur pada akhirnya disegel di 1541 oleh Sultan Ottoman Suleiman. Namun, sebelum saat ini, gerbang ditutup di 810 (juga oleh Muslim), kemudian dibuka kembali di 1102 oleh Tentara Salib, dan kemudian dibentengi lagi oleh Saladin (sultan pertama Mesir dan Suriah dan pendiri dinasti Ayyubiyah). ) setelah mengalahkan Tentara Salib di 1187 dan menguasai Palestina dan kota Yerusalem.
Penutupan terakhir dari gerbang yang diselesaikan oleh Suleiman dikatakan telah menjadi langkah defensif oleh sultan. Seperti yang berasal dari literatur Yahudi, gerbang dikatakan menjadi titik di mana Mesias Yahudi akan memasuki kota Yerusalem, dan karena itu, untuk mencegah hal ini terjadi, sultan menutup gerbang.





